Kondisi SDM Teknologi Informasi
Berikut ini beberapa kondisi tentang sumber daya manusia kita, khusunya dalam bidang informatika di Indonesia. [lumayan menambah-nambah ilmu ]
1.Banyak Tetapi Sulit
Sumber daya dalam bidang teknologi informasi,yang seharusnya dan umumnya berasal dari jurusan informatika ini fenomenanya memang menarik .Lulusan yang dihasilkan dalam setahun bisa mencapai ribuan.Lulusannya juga tidak sedikit yang menganggur .Sementara disisi lain,para pencari kerja mengeluhkan susahnya mencari orang-orang yang berhubungan dengan informatika ini.Aneh nggak!!??
Namun,kalau dielaah lebih jauh,ternyata kuncinya yang dicari adalah yang memahami dan bisa mengimplementasikan,bukan yang memiliki gelar saja.Sehingga,tidaklah menjadi aneh karena tidak semua yang menjadi sarjana informatika berkualitas.Beberapa perusahaan,baik Eropa dan Amerika ,tidak jarang mengontak penulis mengenai sumber daya manusia ini.Termasuk mengerjakan pembangunan sistem informasi.Mereka begitu senang dengan orang Indonesia.Kenapa tidak,standar gaji orang Indonesia secara umum dibandingkan dengan standar gaji mereka rendah,lumayan rendah [oleh sebab itu pemerintah jangan kelamaan naikkan gaji Dech....]
Mari kita coba bandingkan ketika kita dilibatkan dalam pengerjaan salah satu sistem informasi untuk sebuah perusahaan pembuat mobil mewah di Jerman (awal tahun 2000-an).Kenapa mereka mau mengerjakannya di Indonesia? Sebagai Salah satu pembanding,hitunglah biaya gaji.Kita ambil mata uang dollar aja,ya.Disana gaji orang IT berkisar $3500-$5000.Di Nagara kita ?Mm,...sekita 2 juta -7 juta atau sekitar $222-$777 (kurs dipakai $1=Rp9.000,-).Bisa dibayangkan ,gaji 1 orang mereka yang bekerja disana bisa untuk membayar sekitar 7-8 orang Indonesia.Komunikasi antarnegara? Tidak mahal,cukup pakai internet saja....!Tahu Internet nggak ,,,....Nggak tahu ya Ndeso...wkwkwkkw?????
2.Orang Komputer
Kejadian yang salah dan sering terjadi adalah pengertian dari istilah orang “orang komputer” atau “informatika” yang dipakai masyarakat.Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang yang dimaksud paham tentang komputer .Paham tentang komputer ini diartikan lebih jauh lagi,bahwa orang yang dimaksud adalah ahli komputer,ahli dalam berbagai hal dalam bidang komputer.Ini salah satu kendala lain dari para informatikawan ketika berada di lapangan.
Mari kita coba memahami hal ini,apakah “ahli komputer” yang dimaksud orang tersebut memang mengerti tentang berbagai hal dalam bidang komputer?Oh,no..no...!!Belum tentu ada orang seperti ini ,kalau boleh mengatakan selain “sangat jarang” .Ilmu tentang komputer atau teknologi informasi itu luas sekali,memiliki bagian-bagian tersendiri,dan masing-masing itupun memiliki turunan lagi yang lebih spesifik.
Ada istilah menarik , “tau banyak berarti tau sedikit-sedikit,tau sedikit bisa berarti tau banyak”.Ini adalah statement yang tepat untuk ini.Jika anda mengenal orang yang mengatakan dia tahu segala hal seperti computer network,desain grafis,artificial intelligence,dsb,berarti bisa diasumsikan yang dia tahu adalah kulit-kulitnya saja .Apakah dia paham bagaimana mendesain dengan Corel Draw atau software desain lain? Apakah dia paham cara untuk melakukan menajemen database pada server ?.Pahamkah dia bagaimana merancang program menggunakan algoritma? Itu baru sebagian dari dasar-dasar masing-masing ,belum lebih terlalu dalam.
3.Diakui oleh Dunia Internasional
Sumber daya manusia kita yang mendalami bidang teknologi informasi ini termasuk yang diperhitungkan dalam dunia internasional.Kenapa tidak? Salah satu buktinya ,pada salah satu lomba yang diadakan oleh Google di India pada awal tahun 2005,dimana Indonesia mampu menguasai 2 Peringkat Tertinggi yang dilombakan dalam bidang pemrograman tersebut,sedangkan Amerika menduduki peringkat ke-17.Serta masih banyak lagi kemampuan informatikawan Indonesia yang tidak bisa dianggap enteng dalam kemampuan daya saing mereka .
Selain itu,bagi mereka yang merasa memiliki kemampuan untuk bersaing,tidak jarang juga yang berkerja diluar negeri.Karena,kemampuan mereka diakui dengan sertifikasi berkelas internasional yang dikantongi.
Dibuat Oleh: Rio Napit
Dikutip Dari: Perpustakaan Sekolah